Minggu, 09 Mei 2010

DASAR PEMIKIRAN


Kehidupan dan kejayaan suatu bangsa bergantung kepada tetapnya moralitas/akhlaqnya. Maka jika telah hilang moralitas/akhlaq mulianya, niscaya hancurlah bangsa itu. Demikian isi pesan moral petikan syair karya Syauqi Bik yang sangat terkenal.
Masyarakat sebagai suatu komunitas senantiasa mengalami perkembangan dan perubahan dalam berbagai aspek kehidupannya. Perubahan-perubahan tersebut di satu sisi menguntungkan, namun di sisi lain justru merugikan. Misalnya kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi sangat membawa manfaat bagi berbagi aktifitas kehidupan manusia bagi kepentingan ekonomi, pendidikan dan lain-lain. Tetapi dibalik itu semua, dampak negatif dari kemajuannya ternyata sangat dahsyat, yakni timbulnya pergeseran peradaban di kalangan massyarakat. Begitupun prilaku anak-anak kecil dan remaja kita sangat rentan oleh serangan arus globalisasi yang gejalanya akan berakibat munculnya kemrosotan mental atau degradasi moralitas bangsa.

Fenomena kehidupan masyarakat di era globalisasi dewasa ini bisa dikatakan tidak mungkin terhindar dari kenyataan kemajuan zaman sebagai konsekuensi atas pesatnya perkembangan pola pemikiran dan peradaban manusia. Maka tidak ada jalan lain dalam menghadapi derasnya arus global agar terhindar dari akibat negatifnya, kecuali memanfaatkan teknologi dengan pola pemakaian yang selektif. Kita gunakan sarana teknologi demi kemudahan oprasional kehidupan sambil menghindari sisi buruk yang mungkin timbul baik prilaku kekerasan, pornografi dan sikap asusila lainnya yang bisa meracuni kehidupan generasi penerus bangsa.

Tindakan yang paling tepat dalam upaya menghindari dampak globalisasi adalah dengan memberi pembekalan kepada anak-anak dan remaja kita melalui pendidikan moral yang memadai. Materi pendidikan agama di bangku sekolah tidak cukup untuk membentengi moral mereka. Maka pendidikan keagamaan yang terpadu seperti Pondok Pesantren kiranya sangat bisa diharapkan sebagai media pembekalan mental anak dan remaja. Sebab di pesantren pembelajaran berlangsung dalam proses yang terpadu dari pembelajaran teoritis sampai kepada kegiatan praktis dalam materi keagamaan dan materi umum lainnya.

Pondok Pesantren Nurul Islam Karangjati merupakan lembaga pendidikan keagamaan yang berikhtiar menjadi alternatif dalam mencari jalan keluar atas permasalahan moralitas anak bangsa di atas. Lembaga ini antara lain bertujuan untuk membentuk insan beriman, generasi Qur`ani yang berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah.
Dalam upaya mendidik watak dan mengasah otak santri/peserta didik, Pondok Pesantren Nurul Islam membuka beberapa unit kegiatan pembelajaran santri berupa pengajian (pendidikan non formal) dan sekolah atau madrasah (pendidikan formal). Pendidikan non formal meliputi kegiatan pengajian Al-Qur`an, dan pengajian kitab-kitab salaf.
Selain itu ada madrasah Diniyyah Awwaliyyah dan Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPQ) An-Nahdliyyah Raudlatul Jannah. Adapun pendidikan formal yang di kelola meliputi: RA Nurul Islam, Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Darwata 01 Karangjati dan Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Mukarromah serta MA Nurul Islam Karangjati Sampang Cilacap.

Secara umum kondisi gedung madrasah atau tempat pembelajaran santri dan kantor lembaga masih layak dipakai termasuk Masjid Jami` Baiturrahmah Karangjati.
Namun kondisi gedung asrama Pondok Pesantren Nurul Islam Karangjati terutama asrama putra dan kantor sudah sangat memprihatinkan. Karena usia pembangunan yang relatif sudah tua dan perawatan yang kurang memadai, maka dipandang sangat perlu adanya upaya memperbaiki atau rehabilitasi Gedung Asrama Pondok Pesantren Nurul Islam Karang jati Cilacap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar